Sepak takraw
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bola Sepak takraw dari rotan
Sepak Takraw adalah jenis
olahraga campuran dari
sepak bola dan
bola volley, dimainkan di lapangan ganda
badminton, dan pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah
King’s Cup World Championships, yang terakhir diadakan di
Bangkok,
Thailand.
Permainan ini berasal dari zaman
Kesultanan Melaka (1402 – 1511) dan dikenali sebagai
Sepak Raga dalam
bahasa Melayu. Bola terbuat dari anyaman
rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran.
Catatan sejarah terawal tentang Sepak Raga terdapat dalam
Sejarah Melayu. Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 – 1477), seorang puteranya bernama Raja Ahmad telah dibuang negeri kerana bersalah membunuh anak
Bendahara akibat persengketaan ketika bermain Sepak Raga. Raja Ahmad kemudiannya diangkat menjadi Sultan di Pahang, dengan gelaran Sultan Muhammad Shah I Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah.
Pada tahun 1940-an hal ini berubah dengan menggunakan jaring dan peraturan angka. Di Filipina permainan ini disebut
Sipa, di Burma
Chinlone, di Laos
Kator dan di Thailand
Takraw.
Peraturannya sama dengan bola volley dengan perbedaan:
- pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan
- pemain atau tim hanya boleh menyentuh bola 3 kali berturut-turut
- posisi pemain bertahan tidak diputar
Dua orang atlit sepak takraw sedang bertanding | |
Tim Takraw Indonesia Juarai Sepaktakraw Kings Cup PDF Print E-mail Written by niamfathun Friday, 10 July 2009 19:08 Jakarta – Tim sepaktakraw Indonesia meraih tiga medali emas, satu perak dan dua perunggu, pda turnamen sepaktakraw Kings Cup 2009 di Bangkok, Thailand, yang berakhir Rabu (8/7). Tiga medali emas diraih atlet Indonesia tersebut dari beregu putra-putri dan double event putri. Sementara perak diraih dari nomor hoop putra, serta 2 perunggu dari nomor double event putra dan hoop putri. Manajer Tim Indonesia, Siti Retno Farida, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (9/7), mengatakan prestasi yang dicapai para atlet takraw itu sangat diluardugaan. Pasalnya, mereka belum terbiasa dengan penggunaan jenis bola baru yang mengandung karet dengan lentingan yang cukup kencang, berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh Federasi Sepaktakraw International (ISTAF). Selama ini di pelatnas mereka menggunakan bola lama bedanya tidak ada karetnya. Jenis bola ini juga yang dipakai di Laos nanti. Sementara Thailand, Vietnam, serta Laos sudah terbiasa menggunakan bola jenis ini. Untuk itu kami akan gunakan bola ini di Pelatnas, ungkapnya. Ia juga mengatakan, hasil yang diraih oleh para atlet Indonesia itu setidaknya bisa dijadikan acuan pada SEA Games Laos mendatang karena turnamen yang diikuti oleh 29 negara itu juga hadir negara-negara calon peserta di Laos nanti. Seperti halnya tuan rumah Thailand, saat ini kita memang masih yang terbaik di kawasan Asia Tenggara. Tapi, perolehan medali mereka di Kings Cup kemarin hanya selisih satu medali emas saja. Mereka berhasil meraih empat medali emas, tuturnya. Pada turnamen itu, Indonesia menampilkan 12 atlet yang terdiri dari 6 atlet putra/putri. Di nomor beregu putra terdiri dari Yudi Purnomo, Suko Hartono, Wisnu Dwi Suhantoro (Jateng) dan Syaiful Rizal (Jatim) mengalahkan tim Malaysia di final. Sedangkan beregu putri terdiri dari Albertin, Asmawati (Sulsel), Mega Citra (jatim), dan Diana (jateng) di final mengalahkan tim Laos. Sementara emas di nomor double putri diraih oleh tim yang terdiri dari, Asmawati, Qadri (Sulsel) dan Dini Mitasari (Jateng).(anm/alm/msm)